Kenari merupakan jenis burung yang mudah ditangkarkan. Masa produksinya pun juga bisa diprediksi oleh penangkar, sehingga dalam mengatasi hal yang dapat menyebabakan kegagalan dalam menangkarkannya bisa cepat teratasi melalui manajemen yang baik, termasuk manajemen pemeliharaan dan"recording".
Umumnya betina kenari siap berproduksi pada kisaran umur 8-10 bulan. Betina kenari akan melakukan proses reproduksi pada umur tersebut dengan menunjukkan adanya tanda-tanda bahwa betina tersebut sudah ada respon ketika mendengarkan dan melihat pejantan merayunya.
Selain tanda-tanda tersebut, burung kenari betina juga menunjukkan perilaku baru yaitu membawa serabut-serabut yang disediakan oleh penangkar untuk dijadikan sarang. Segi fisik pun juga dapat kita lihat yaitu dengan melihat perut dan anus yang sudah semakin membesar, merah dan bengkak menandakan bahwa burung kenari tersebut sudah siap untuk ditangkarkan dan dikawinkan.
Namun ada juga betina kenari yang terlambat birahi sehingga proses reproduksinya juga terlambat. Pada suatu kasus saya telah menemukan betina yang terlambat birahi, kira-kira sudah umur 2 tahun belum juga memperlihatkan tanda-tanda bahwa kenari tersebut sudah siap untuk ditangkarkan. Melalui beberapa eksperimen, saya meneliti hal-hal yang menyebabkan betina tersebut terlambat bereproduksi. Hal-hal yang menyebabkan burung kenari betina yang terlambat birahi adalah faktor manajemen pemeliharaan yang kurang maksimal, manajemen pakan yang tidak baik, dan faktor genitas.
Manajemen pemeliharaan yang kurang maksimal merupakan salah satu penyebab kenari betina terlambat bertelur.
Manajemen pemeliharaan meliputi penjemuran, kebersihan sangkar, dan sebagainya. Penjemuran yang cukup dapat mempercepat proses birahi burung kenari. Akan tetapi sebelum proses penjemuran kita perlu penyemprotan atau biarkan burung mandi terlebih dahulu atau dijemur sambil diberi tempat mandi agar burung bisa cepat bereproduksi.
Kemudian faktor manajemen pakan yang kurang baik juga dapat memperlambat proses birahi betina. Pakan yang didukung EF terbaik mampu meningkatkan hormon reproduksi sehingga proses reproduksi berjalan dengan cepat. EF yang bisa diberikan antara lain sayuran (Sawi bakso, sawi putih, daun ginseng, gambas atau sering disebut ceme, dan jagung manis), buah-buahan seperti apel perlu diberikan, dan telur puyuh rebus. Faktor genitas sangat berpengaruh sekali terhadap cepat lambatnya proses reproduksi, hal ini dikarenakan gen yang diwariskan oleh kedua orang tuanya. Namun tidak menutup kemungkinan hal itu dapat kita siasati dengan suatu usaha agar betina kenari cepat bereproduksi. Hormon reproduksi yang dmiliki burung pada sifat ini terlambat bekerja sehingga burung kenari terlambat birahi.
Solusi terbaiknya adalah dengan menempelkan pejantan yang bisa berkicau dan mau merayu betina. Hal ini dilakukan dengan rutin agar hormon burung betina cepat bekerja dan cepat bereproduksi.
No comments:
Post a Comment